Desa Sidomakmur, yang terletak di Kecamatan Kaliwungu Selatan, kembali diuji. Sebuah kebakaran hebat melanda permukiman warga, melahap rumah-rumah, menghanguskan harta benda, dan memupuskan harapan dalam sekejap. Asap tebal membumbung tinggi ke langit, menyisakan puing-puing dan tangisan pilu di antara reruntuhan. Musibah ini bukan hanya membawa kerugian fisik, tetapi juga meninggalkan luka mendalam di hati para korban.

Namun di balik setiap kepedihan, selalu ada ruang bagi harapan. Di tengah abu yang mengepul dan langit yang muram, kita diajak untuk tidak berpaling. Karena dalam situasi genting seperti inilah, nilai-nilai kemanusiaan diuji dan ditunjukkan dalam bentuk nyata—melalui empati, solidaritas, dan gotong royong.

Mari ulurkan tangan dan rapatkan barisan. Jangan biarkan saudara-saudara kita di Sidomakmur menghadapi semua ini sendirian. Sudah saatnya kita bersatu, bergotong royong, dan hadir membawa bantuan, pelukan hangat, serta semangat untuk bangkit kembali. Kita bawa harapan dalam bentuk apapun: bantuan pangan, pakaian, tempat tinggal sementara, atau sekadar kata-kata penguat yang tulus.

Karena luka mereka adalah luka kita juga. Duka mereka adalah duka kita bersama. Ketika satu bagian tubuh terluka, seluruh tubuh akan merasakannya. Begitu pula dengan bangsa ini—saat satu daerah jatuh, daerah lain harus datang menguatkan.

Mari jadikan musibah ini sebagai momentum untuk mempererat tali persaudaraan. Bersama kita pulihkan, bersama kita kuatkan. Karena dari abu kehancuran, kita bisa membangun kembali, lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih manusiawi.

Semoga Desa Sidomakmur segera kembali pulih. Semoga cahaya harapan segera menyinari mereka kembali. Dan semoga kita semua tak pernah lelah menjadi bagian dari tangan-tangan kebaikan.